Selayaknya seseorang yang benar-benar mau menuntut ilmu
itu harus mengawali diri dengan niat
baik karena Tuhan Yang Maha Esa dan apa yang sudah diniatkan dari awal sejak
mulai melangkahkan kaki dari rumah hingga ke sekolah harusnya di jaga agar tidak terjerumus ke perbuatan
negatif.
Namun dalam perjalanan terkadang gangguan yang menghadang
lebih ganas dari binatang buas, hal ini di karenakan iklim lingkungan pergaulan
yang sudah di design sejak dari bangku SMP terbawa sampai ke bangku SMA. Kalau
lingkungan pergaulannya bagus itu tidak menjadi masalah justru itu akan membawa
perubahan positif bagi siswa sendiri tapi bila lingkungan pergaulannya yang
negatif akan menyebabkan perubahan sangat tragis bagi siswa.
Siswa yang bermasalah sejak SMP atau yang sering membuat
onar semenjak SMP kemudian berkumpul dalam satu sekolah apalagi dalam satu
kelas akan membawa perubahan yang sangat besar bagi siswa lain yang sifat dasarnya
masih baik atau masih bisa diperbaiki. Akibat
dari pengaruh temannya yang tidak baik ini akan mengiris sifat-sifat kejujuran,
sopan santung dan rasa hormat terhadap guru.
Cara yang biasa dilakukan oleh siswa “virus” ini biasanya dengan membuat genk/kelompok kemudian mengancam siswa
yang lain. Bila keinginannya tidak di ikuti maka dia tidak segan-segan akan memukul atau mengisolir
siswa lain dengan tidak membiarkan orang lain mendekati siswa yang diancam
tersebut.
Apalagi kalau sudah memasuki musim semesteran, siswa “virus”
ini akan sangat santai dan tanpa dosa memasuki sekolah walaupun tidak belajar,
jangan kan belajar mengetahui jadwal ujian aja tidak tahu. Namun ketika duduk
manis diruang ujian, tindak tanduknya akan super aktif bagaikan cacing
kepanasan tengak-tengok teman sekitar tanpa mempedulikan guru yang
mengawas(tambah parah lagi bila guru yang mengawas takut menegur atau cuek
dengan kelakuan siswa tersebut).
Bila hal ini tidak di antisipasi oleh pihak sekolah maka
lambat laun akan menjadi virus benaran yang bisa menggerogoti siswa/I yang lain
dan untuk mengobatinya terkadang membutuhkan energi, dana dan waktu.
Untuk itulah kita sebagai keluarga besar di sekolah
tercinta ini (Kepsek, guru, karyawan, security, clearning service) saling bahu
membahu membina anak didik calon pemimpin masa depan ini agar bersama-sama
menegur dan menasihati nya agar dia tidak merasa benar dalam kesalahannya.
Semoga apa yang kita lakukan mendapatkan balasan oleh
Alloh SWT dan anak didik kita bisa menjadi orang yang sukses di dunia dan di
akherat kelak. Aamiin. (Alfuad Gapuki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar