Rabu, 14 Maret 2012

KATANYA SIBUK TAPI KOQ TIDUR?


Masih terngiang di telinga bagaimana pesan Almarhum Bapak Ust. Muhammad Mustafa yang selalu menasihati kita agar tetap Istiqomah dalam melakukan kebaikan dan selalu niatkan karena Alloh. Sekilas memang sangat mudah sekali kalau kita terapkan dalam keseharian kita tapi dalam praktiknya terasa suangat berat apalagi disaat kita menjadi anak kost.


Cobaan itu pasti akan datang menghampiri kita disaat kita lagi bersemangat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh SWT. Apalagi disaat kita mengaji bersama di PUA setiap pagi harinya. Sebagai seorang Mahasiswa yang ngekost banyak sekali cobaan yang menghampiri. Diantara cobaan itu adalah:

1.      Ketiduran
Sudah menjadi kebiasaan bila sudah jadi anak kost tidurnya lebih lama dibandingkan untuk menikmati hidup ini. Apalagi bila ada jadwal pertandingan sepakbola di TV pada tengah malam yang menuntut untuk di tonton di jamin 100% pasti bangunnya kepagian tidak bisa sholat berjamaah shubuh. Dalam hal telat bangun pagi plus tidak mengikuti pengajian di PUA ini, biasanya kita sering menyindir teman-teman dengan kata-kata “sibuk” padahal yang kita maksudkan dengan sibuk itu adalah kebanyakan tidur.:)

2.      Kerjakan tugas
Yang namanya mahasiswa pasti banyak tugasnya. Tugas inilah yang menjadi cobaan kita. Terkadang kita terlalu malas untuk mengerjakan langsung tugas yang diberikan oleh dosen dan kita lebih senang untuk mengulur-ngulur waktu sampai mendekati hari H akan di kumpulkan. Kalau sudah seperti ini dijamin kegiatan rutin setiap pagi untuk mengaji pasti terabaikan dan terasa berat untuk berangkat mengaji apalagi jarak antara kost dengan PUA yang lumayan jauh bila berjalan kaki.

3.      Malas
Sifat malas ini pasti menghampiri setiap orang. Disaat kita lagi bersemangat 45 untuk mengaji kita kepinginnya mengaji terus walaupun tidak ada teman yang menemani kita untuk berjalan kaki menuju PUA tapi manakala rasa malas itu datang terasa tubuh ini sangat berat sekali untuk di gerakkan dan kepinginnya selalu berada di kost-kostan.

Itulah cobaan yang sering mendatangi kita sebagai anak kost yang ingin menuntut ilmu agama di PUA. Untuk membangkitkan diri agar kembali bersemangat terasa sangat berat dan terkadang sindiran maupun ajakan teman-teman untuk mengaji kembali terasa sangat menyiksa untuk di laksanakan. Kalau kita kurang sabar dalam menghadapi ini niscaya kita akan cepat marah dan merasa tersinggung dengan sindiran maupun ajakan teman-teman untuk mengajak mengaji. Sungguh rugi orang yang menyikapi sindiran maupun ajakan teman-teman yang ikhlas ingin melihat kita mengaji tapi kita sikapi dengan kemarahan apalagi dengan dendam. Semoga Alloh selalu melapangkan hati kita untuk fokus dalam berbuat kebaikan. Aamiin. (Alfuad Gapuki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar